Harap Tenang

Thursday, January 17, 2019


Riuh, namun tak satupun mendengarkan, ⁣
Ramai namun tak satupun saling jumpa, ⁣
"bukankah, kau sudah jumpa dengannya hari ini? " tanya Cika penuh khwatir.. ⁣
" jumpa? Dengannya? Kapan? Aku hanya berpapasan dgn senyum simpul lalu ia berlalu bak angin" jawaban penuh kecewa dari Tya⁣

"bersyukurlah Tya setidaknya itu udah jumpa namanya, cukuplah hari ini, selebihnya bertahap, haha" ledekan Cika penuh makna⁣
"ah, mana mungkin ada tahapan berikutnya. Kami selalu berpapasan, kami saling kenal, kami bahkan aah entahlah, tapi tak pernah semenitpun saling menyapa dengan setidaknya pertanyaan receh"⁣
"Benarkah? Kukira dia lebih ramah kepadamu. Mengingat dia begitu ramah dan supel pada yang lainnya. Bahkan aku pernah tak sengaja mempertahtikan ia sedang menatapmu melangkah dari jauh, sabarlah" ⁣
"sudahlah Cika, imajinasimu terlalu tinggi, permintaanmu juga terlalu berat. Aku tak sedang menggebu, aku hanya ingin ia bisa sedikit ramah seperti yang lainnya mengobrol sejenak, pernah aku sibuk sharing pengalaman dengan temannya yg kebetulan pada saat itu kami bersama, usai sharing semua berlalu trmasuk dia, berlalu bak angin meninggalkan sisa-sisa wangi parfum yang masih kuhapal"⁣ ⁣
"Lalu esoknya"⁣
Menenangkan dengan lantang ia tuliskan.. ⁣
"Harap tenang⁣"
"sabar, semua ada waktunya Tya jika tidak bisa ia ramah kepadamu mungkin ada yg lain yg lbh ramah " Cika mencoba menguatkan meski tak tenang. ⁣


Post Comment

Auto Post Signature

Auto Post  Signature