Image Slider

Berjalan Tanpa Tujuan,Yakin?

Thursday, December 27, 2018
Kehidupan ini adalah sebuah perjalanan, perjalanan panjang yang tak pernah kita ketahui akan sampai dimana akan berapa lama waktu tempuhnya karena yang tahu itu hanyalah Ia sang Pemilik alam semsta beserta isinya yaitu Allah.

Kita hanya menjalaninya dengan penuh syukur dan kesiapan atas semua yag akan kita terima, seharusnya begitu..

Tetapi memang tidak menutup kemungkinan untuk menjalaninya tidaklah semudah tulisan yang terangkai..

Kita menjalani kehidupan ini dengan bermacam cara dan melalui jalan yang unik versi kita yang tak akan pernah sama..

Kita terus berjalan, melalui banyak krikil ataupun melalui jalan mulus tanpa hambatan sekaligus.. semua kita jalani dengan harapan mencapai tujuan yang telah lama kita inginkan.


Namun ada sebagian dari kita  berjalan tanpa tujuan..
berjalan saja katanya,

Berjalan tanpa tujuan..
Kemana kaki melangkah disitulah perjalanan di mulai. apapun yang ditemui hadapi dan nikmati serta jangan lupa disyukuri..

Berjalan tanpa tujuan..
Seperti ingin Kenyang tapi tak tahu dengan apa bisa kenyang.

Berjalan tanpa tujuan,
Bukankah setiap perjalanan memiliki tujuan,, lantas aku tak yakin bila ada yang mengatakan "aku berjalan tanpa tujuan" karena settiap perjalanan yang di pilih untuk dilalui memiliki tujuan tersendiri, hanya saja tujuannya memiliki sifat yang berbeda. Ada yang tujuan perjalanannya di sembunyikan dan ada yang terang-terangan tujuan perjalanannya dikatakan dengan lantang..

Dan perjalananku adalah perjalanan yang kebanyakan memiliki tujuan rahasia yang berat kalo untuk di umumkan, jangan tanya mengapa, karena aku tak akan menjawabnya disni , hehe..

jadi kalo masih ada yang bilang Berjalan Tanpa Tujuan? YAKIN??
coban tanyakan dalam hati apa iya, gak ada tujuan kita dalam berjalan? bukankah telah banyak yang kita temui dalam perjalanan, telah banyak rintangan dan hambatan yang telah kita singkirkan.
Apa iya perjalanan tersebut tak memiliki tujuan ??

Sekarang setelah membaca tulisan ini, apa masih mau mengatakan ..

Berjalan tanpa tujuan,? Yakin?


Bukit Tinggi, Sumatera Barat, Agustus 2018

Forth Marlborough

Wednesday, December 19, 2018



Forth Marlborough




Forth Marlborough salah satu situs sejarah  Bengkulu,  ...... tulisan menyusul untuk dilengkapi























































Gendang dan Tasa Pengiring

Friday, December 14, 2018

                                                                                                                                                                   

Tabuhan Gendang dan Tasa Meramaikan Festival Pesona Budaya Minangkabau pada pembukaan hari itu.  Gandang Tasa adalah alat musik yang berasal dari Minangkabau. Memiliki bentuk, ukuran, suara, yang berbeda, bahkan juga dari segi guna dan fungsinya merupakan suatu kesatuan kegiatan adat dan ritual.

Gandang Tasa biasa dimainkan untuk prosesi upacara adat yang di ruang terbuka, seperti prosesi mengarak pengantin dan upacara Tabui.


Gendang Tasa digunakan juga untuk mengiringi Tabui pada 1 Muharram sampai dengan tanggal 10 Muharam. Semua golongan usia dilibatkan untuk menabuh Gendang dan Tasa yang dimainkan di alam terbuka, Gandang dan Tasa yang didendangkan dengan cara  dipukul dengan keras hingga tak memerlukan pengeras suara.


Gandang Tasa dijumpai di beberapa daerah di Minangkabau, seperti Pariaman, Maninjau, Tiku, Lubuk Basung. Beberapa daerah di kabupaten Agam yang berbatasan dengan kabupaten Padang Pariaman juga mengenal alat ini. Permainan musik ini tidak disertai oleh penyanyi, melainkan hanya dengan tempo musik-nya saja dengan sifat dinamis dan energik.

Gandang adalah alat musik yang ukurannya besar dan bisa dipukul langsung dengan tangan ataupun dengan alat pukul lainnya untuk memudahkan memukul gendang dan menghasilkan suara yang indah,  

Tasa merupakan alat musik seperti rabana kecil yang di pukul menggunakan rotan kecil dua buah dan di pukulkan berdasarkan tempo.. 

Pakaian yang dikenakan para pelantun ini memiliki empat unsur warna. Warna hitam yang mendominasi  bermakna tahan tapo atau tahan terkena panas dan hujan karena dimainkan di ruang terbuka. Pada bagian-bagian tertenu terdapat  unsur warna merah, kuning melambangkan tiga orang yaitu ahli ulama,cerdik pandai dan nenek mamak. Warna putih ialah lambang kesucian simbol-simbol agama.



berikut permainan gandang dan tasa pada hari pembukaan festival Pesona Budaya Minangkabau hari itu



Menyulam Kain Jolong



Festival Pesona Budaya Minangkabau yang dibuka pada tanggal 28 November 2018 menampilkan tari kolosal Manyulam kain Jolong  yang dibawakan 300 pelajar se Tanah Datar. Tarian ini menceritakan tentang kehidupan masyarakat Minang yang diawali dengan kehidupan sehari-hari, mulai dari rumah yang turun ke sawah sampai makan bajamba. 

Tarian ini menambah meriah dan mengagumkannya pembukaan Festival Pagaruyung.
Tari Kolosal Menyulam Kain Jolong merupakan produksi Sigma Dance Theatre Indonesia dan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanah Datar. Menyulam Kain Jolong menampilkan campuran berbagai pakaian adat tradisional yang di seluruh Tanah Datar dengan warna warni kain yang menghiasi kain dan mewahnya gaun tari menambah takjup penonton serta tamu undangan yang hadir pada pembukaan festival hari itu.
Arti dari Jolong pada Menyulam kain Jolong adalah Lancip.  Kata Jolong merujuk pada topi yang menjadi representasi dari atap dari rumah adat Minangkabau yang menyerupai tanduk kerbau. Lalu di bagian tengah topi jolong tersebut ada kreasi tambahan berupa dedaunan. Ini mengandung arti Indonesia yang kaya akan penghijauan dan kreasi anak bangsa yang semakin mendunia. Ditambah dengan kipas gadang atau kipas besar menambah indahnya tarian pembukaan festival pada hari itu. 
menurut Mesi yang merupakan  salah satu penari mengatakan, "baju adat yang dikenakannya dikreasikan sebagai upaya meningkatkan anak jaman sekarang untuk mengingat akan keberaneka-ragaman budaya Minangkabau" Sementara setiap gerakan dalam tarian memiliki makna masing-masing,” tambahnya..
Bupati tanah Datar Irdiansyah Tarmizi menyampaikan kegembiarannya atas dibukanya Festival Pagaruyung 2018. Ia mengatakan, tahun demi tahun acara ini sudah digelar, dan mulai tahun ini festival pagaruyung sudah diakui oleh kementerian pariwisata Indonesia.
“Apa yang akan kami tampilkan tentunya harus sangat meriah. Mengingat festival ini mendapat 5 penghargaan sebagai atraksi pariwisata terbaik di Indonesia,” ujar  Irdiansyah pada saat membuka acara pada pembukaan festival. 


TIGO LUHAK MINANGKABAU NAN RANCAK

Wednesday, December 5, 2018


Istano Basa Pagaruyung dengan Tigo Luhak (pic by me)

Siapa yang tak mengenal Bendera khas yang ada di setiap sudut Sumatera Barat ini.

Bendera dengan ciri khas 3 (tiga) warna ini, yaitu kuning, merah, dan hitam. Sejauh mata memandang selalu ada menghiasi wilayah perkantoran, serta daerah-daerah penting ataupun di setiap ada acara maka bendera ini akan selalu ada.

Ternyata bendera yang warnanya khas Sumatera Barat ini di sebut juga sebagai Marawa atau lambing yang artinya simbol mencerminkan tiga adat yang ada di ranah Minang. Ada juga Luhak namanya atau lebih dikenal dengan Luhak Nan Tigo yang memiliki arti sebuah ikatan dari ketiga adat yang ada di Tanah Minang yang tak bisa dipisahkan karena telah menyatu dalam satu kessatuan dari tiga nagari/ desa.

"tali tiga sebilin yang tidak bisa di pisahkan mencakup satu isyarat . isyaratnya, "adat basandi sara', sara' basanadi kitabbulah' arti dari tiga bendera, yang berdasarkan adat dan adat yang berdasarkan kitab suci " tutur Aciak  menjelaskan apa itu Luhak.

Luhak ini meliputi, Luhak Tanah Datar, Luha 50 Koto dan Luhak Agam.


Luhak Hitam yaitu simbol atau luha yang berasal atau menunjukan pemilikan 50  kota atau 50 Koto. Luhak ini mencakup wilayah  payahkumbuh, pangkalan, bangkinang, rantau baranit.luhak hitam ini memiliki makna kesabaran dan kesatuan antar kota.

Luhak agam yaitu luhak yang berwarna merah, warna merah ada juga artinya luhak agam panas buminya panas atau juga bisa diartikan wilayah yang memiliki keberanian dan semangat tinggi. Luhak ini dimiliki oleh Kabupaten Agam yang mencakup Padang, Pariaman, Bukit Tinggi.


Luhak kuning yaitu simbol untuk Tanah Datar atau Kabupaten Tanah Datar yang  mencakup daerah Solok, Batu Sangkar, Lintau Muara, Sejunjung dsn Damas Raya.
Damas Raya yaitu daerah atau nagari atau desa yang sangat terkenal yaitu merupaka tempat transmigrasi yang ada di daerah Minang pada masa itu.


Urutan Luhak di setiap wilayah berbeda, suatu nama daerah tersebut dapat diketahui dengan melihat warna luhak di bagaian pertama atau awal.

Team GenPI besrta peserta Festival Pesona Budaya MinangKabau dari Malaysia


Seperti gambar tersebut, dapat dilihat bahwa warna pertamanya adalah warnah kuning, itu menandakan bahwa Festival Pesona Minangkabau berlangsung di nagari Tanah Datar.


Dan begitu seterusnya kita dapat mengetahui sedang berada di daerah atau nagari mana kita melalui luhak yang terpasang di sekitar kita.

Luhak selalu di pasang di acara-acara atau tempat festival atau setiap tempat yang mengadakan acara dan juga perkantoran atau pemerintahan.


So, jadi gak bakal nyasar atau gak tau nama daerahnya lagi ya guys, kalo dah hapal dan paham arti dari warna-warna khas Minangkabau tersebut..

Luhak Minangkabau Rancak Bana.. 

Auto Post Signature

Auto Post  Signature