Image Slider

Hati

Friday, July 5, 2019
Kau tahu apa yg paling menyakitkan lebih dari patah hati??

Baiklah akan kuberi tahu,  yg lebih menyakitkan dari itu adalah menjalani yang tak pernah kau senangi,  mendapatkan apa yg tdk kau inginkan,  memiliki yang seharusnya bukan dgn jalan sprti yg kau ingin jalani  serta memendam perasaan yang tak akan pernah bisa kau sampaikan dgn cara yg sama dgn yg mereka rasakan..


Semua itu adalah yang lebih menyakitkan dari sekedar patah hati.
Patah hati bisa tumbuh kembali,  tapi untuk menerima itu semua apa kau yakin bisa sama sprti tumbuh kembali dan sembuh dari patah hati..
Bila kamu bisa,  selamat kamu org yg luar biasa,  karena sejujurnya aku tak mampu,  aku hanya trus berusaha menerima dan menjalani semuanya seperti semua tak pernah ada kesalahan ataupun ketidak nyamanan atas setiap hari-hari yg berlalu..

Kau mungkin paham rasanya memendam perasaan,  tapi kau tak akan paham dgn memendam perasaan yg ku maksud.

Kau tak akan pahm dan kau tak akan pernah bsa menggambarkan perasaan seorang anak yang tak mampu menyampaikan rasa sayang,  cinta,  peduli,  dan betapa ia benar-benar memikirkan mereka lbih dari dirinya sendiri.  Bahakan ia blm pernah memikirkan akan sprti apa hidupny tanpa mereka.  Ia tak pernah mampu menunjukkannya dan menyampaikannya secara langsung,  yang ia mampu hanya mnunjukkan smua seolah tak pernah ada kpdulian.  Akupun tak paham bagaimana ia bisa sprti itu.

Kau tahu setiap kali ia bertmu dgnku ia selalu mencrtakan itu padaku dan aku hanya mampu memendam perasaan yg sama untk tdk memberitahukan kepada yg bersangkutan agar ia tenang.

Bahkan ia pernah menangis sepanjang jalanan hanya karena berdoa meminta kepada yang kuasa untuk terus membahagiakan keluarganya dan tentunya membahagiakan dirinya sendiri,  siang terik hari itu dgn helm berkaca gelap dgn masker terpasang lengkap untuk mlindungi semuanya serta sarung tangan lengkap digunakannya hanya untuk bertahan agar tak memberatkan semuanya dan agar bisa esok kembali lagi ke tmpt kerja dgn selamat.

Hari itu terik setiap hari,  setiap pagi ia berdoa sebelum berangkat,  sepanjang jalan ia berzikir untk menenangkan hatinya yg tak pernah merasa tenang sepanjang hari di perjalanan tak jarang di tengah perjalanan tlah habis zikir yg ia ucapkan bahkan ia bersolawatan sepanjang jalan setelah semua tlah usai ia lakukan namun blm kunjung sampai tujuan ia merenung dgn tetap fokus di jalanan memikirkan akan sprti apa ke depan, berdoa, memohon,  meminta pada yg maha kuasa untk trus mampukan ia membahagiakan keluarganya,  dan membuat keajaiban mendekatkannya dgn orang terbaik yg mampu membantunya menjadi teman cerita hingga ke Jannah.

Sesampai di tmpat kerja ia bekerja dengan semampunya mengerjakan apa yg bisa ia kerjakan,  tak jarang sindiran atau ejekan dgn maksud bercanda ia terima dgn senyuman dan balasaan pembenaran.
Yang ia tahu hidupnya seharusnya di jalur baik saja, tak menyimpang ke kiri maupun ke kanan meski nyatanya dia taj pernah tahu ke depan akan seperti apa,  ia hanya menjalaninya dgn terus menjadi yg terbaik di hadapan Tuhannya karena ia tak aakan pernah mampu menjadi terbaik di hadapan manusia yg sama hina.

Panas, terik matahari merasuk ke kulit saat pulang dikala terik, tak jarang air mata merintik di dalam helm berkaca gelap.  Air mata mengalir membashi pipi beserta maskernya, gas perlahan turun namun ttp dalam kontrol.  Sepanjang jalan ia trus meminta,  sampai air mata mengering dgn sendirinya di pipi dan tak berbekas.

Ia tak pernah menunjukkan semua yg ia alami dan rasakan,  yg ia tahu hanya menjunkan kebiasaaan saja pulang dan gitu-gitu aja..  Lelah,  sudah jangan di tanya ia cukup paham billa lelah menjadi lillah berbuah pahala.

Ia selalu merasa kasihan pada semua yg blm terselesaikan,  ia inginembantu sangat ingin tapi lelah perjalanan masih blm hilang bahkan tak jarang nafsu makanpun menghilang yg hanya ia inginkan terlelap sepanjang malam dgn bahagia di dunia mimpi yg indah.

Mungkin hanya dunia mimpu yang mampu mengertikannya semua telihat indah dan luar biasa, meski tak jarang dunia mimpi pun menyeramkan dan membuat ia takut ketiduran..

Aku harap kalian paham dengan apa yg ia rasakan..  Dan aku memendam itu bahkan berbulan-bulan menjaga agar kami masih tetap berteman.  Tapi maaf kali ini aku tuliskan karena sungguh aku tak tahan teman..  Hidupmu sungguh kelewatan.  Semoga kau mampu menghadapi semuanya dan menjadi lbih baik ke depan..

Katanya "kau tahu kesalahan terbesar yg pernah aku lakukan? "
Tentu saja "aku tak tahu"  lalu ia mengatakan  kesalahanku adalah  "terbujuk setan untuk mengatakan yg seharusnya tak pernah kukatakan,  dan skrg perkataan itu telah melekat dab menyakitkan bagi mereka yg mendengarkan,, kau tahu beberapa waktu kedepan aku trsadrkan namun aku tak mampu mngatakan untk meminta maaf dan semua kebaikanku sirna tak pernah terlihat ada,  atau mungkin memang tak ada "

Tampak bulir air matanya mulai berjatuhan dgn nad berat dan menarik nafas panjang dgn tenggorokan rasanya tertekan,  dan mulai ingusan.

Tak lama kubiarkan aku mendekapnya dgn pelukan kasih sayang menenangkan dan menyabarkan betapa hidupnya begitu tertekan pada kenyataan,  namun ia mampu sembunyikan di hadapan banyak teman.

Ia pernah berkata "rasanya aku ingin mati saja agar tak lagi mendengar dan merasakan bisingnya kehidupan dan menemukan ketenangan, "  namun setiap kali ia mengatakan demikian ia terus meminta maaf pada Tuhan untuk jangan sekarang, karena keluarganya belum merasakan kebahagiaan " jangan sekarang Tuhan,  biarkan keluargaku merasakan kebahagiaan,  dan matiikan aku lebih dulu setelah keluarganya merasakan kebahagiaan jangan leluarganya dulu yg meninggalkan"

Air mata siapa yg mampy tertahan ketika ia mengatakan dgn begitu isaknya..

Apa kau paham yg ia rasakan..

Sungguh tak ada yg lebih menyakitkan daripada patah hati karena putus cinta selain seperti yg ia rasakan..

Bersambung

Senja



Kisah panjang senja bersamamu,,
Dan ada dia diantara senja kita..


bersambung..




Lirik

Monday, July 1, 2019
     Siang yang terik hampir mencekik,
namun semangat bermandi terik tak menghalangi gerak gerik
menuju langkah membunuh detik.
Baru seperkian detik aku melirik,
langkah gontai mengikutiku.
 Sesekali aku melirik dgn sedikit panik,

 Langkahnya makin tak terarah di belakangku,
sedetik-detik aku mencuri lirik dengan mempercepat gerak gerik.
Makin takut ku melirik langkahnya mengikuti makin gesit.

Sampai akhirnya aku memutuskan tuk berhenti di kerumunan.
Tak tampak lagi punggungnya mengikutiku,
aku selamat untuk beberapa detik ku berbisik untung masih ada titik.

bersambung.. 

Auto Post Signature

Auto Post  Signature