Jujurnya Pedagang Mawar

Monday, May 28, 2018



Terik mentari seakan membakar kulit dikala matahari tepat di atas kepala, meski jaraknya jauh tapi seakan ia begitu dekat. Semangat untuk melepas lapar dan dahaga di kala rehat kerja itu tak gentar. panasnya mentari di abaikan, motor melaju hingga tiba di tujuannya yaitu tempat makan. Singkat cerita setelah makan kita memutuskan untuk membeli sepot bunga mawar di taman-taman bunga yang banyak penjual bunga berada disana. Semua bunga ada di sana apalagi Mawar, ia begitu banyak disana asal sanggup milih yang terbaik dan terindah, dengan kecantikan yang mempesona. 

Siang itu taman bunga  yang berada persis di depan PMI Kota Bengkulu sebelah kanan di depan SPBU Penurunan adalah tempat pemberhentian untuk membeli bunga mawar. Banyak mawar yang tersedia disana, berjejer  di pinggir jalan. Deretan Mawar itu mengalihkan fokus mataku, aku hanya tertuju pada mawar-mawar yang begitu banyak disana dengan banyak warna dengan jenis daun dan batang yang berbeda-beda dan aku jatuh hati pada ia yang begitu mempesona 😂😃😃 

Warnanya merah muda soft  penuh kelembutan sepintas terlihat dan calon bunganya nampak banyak meski batangnya mungil, kecil dengan duri yang begitu ya banyak layaknya mawar-mawar yang ada. Aku menyukainya dan aku ingin memilikinya. Sebelum membeli masih ada ragu akankah putik-putik bunga ini akan menampakan benang sarinya kembali setelah semua yang ada mekar atau ia hanya akan mekar sekali setelah itu tidak akan pernah lagi, sama seperti mawar di depan rumahku yang mekarnya hanya sekali dan belum pernah lagi hingga saat ini meski umurnya telah 8 tahun lebih. 

Tanpa Ragu aku bertanya pada penjual bunga tersebut "ibu, apakah setelah ini nanti ia akan berbunga lagi?  atau cuma sekali saja berbunga?"  " ia akan berbunga kembali setelah bunga yang mekar layu dengan sabar tunggulah beberapa saat dan ia akan kembali berbunga" jawab abang penjual bunga yang ada di sebelah sang ibu penjual bunga. 

Dengan setengah yakin aku membeli bunga Mawar yang selama ini hanya bisa kunikmati keindahannya tapi tak bisa kumiliki. Akhirnya sekarang aku memilikinya. 
Aku seakan memastikan kalimat " asal ada keinginan dan niat untuk memiliki maka dengan usaha ia akan menjadi milikmu"
dan aku telah membuktikannya sendiri dengan mawarku.

Tadinya hanya sebatas menyukai dan hanya angan-angan untuk memiliki tanpa usaha tuk berani melangkah akhirnya terkalahkan dengan niat dan keinginan serta usaha, 

Kembali ke mawar yang aku beli, 
hari pertama ia mekar satu dan hari berikut ia bermekaran semua dan warnanya persis seperti terlihat di awal merah muda soft menyejukan mata.

hari berganti ia tambah indah setelah air langit menghampirinya, tetes-tetes sisa air langit menambah cantik dan mempesonanya bunag itu. Hari berikutnya ia mulai layu, satu per satu bunga berguguran hingga tak lagi tersisa kelopak indahnya. Daunya mulai menguning seakan akan segera mati . Panik mulai terasa, akankah ia mati?

Hari kesekiannya ia tumbuh kembali daun baru merah lalu menghijau, bahagia akhirnya ia tidak mati, lantas hari berikutnya mulai terlihat calon-calon bunga kembali. hari berikutnya ia mekar, namun kali ini warnanya berbeda ia tidak merah muda soft, tapi lebih ke merah muda terang seperti magenta, ia berubah dan ia masih indah tanpa kurang sedikitpun.


Akhirnya hati menjadi lega, bahagia teras lebih lepas tanpa ada panik bahkan cemas-cemas. setengah yakin menjadi bulat yakin, Jujurnya penjual mawar membuat hati bahagia, 
dan semoga terbalaskan pahala akan jujurnya pedagang bunga mawar ini,
semoga mawar-mawarnya laris dan bunga lainnya turut laris aamiin..

sunguh sebuah kejujuran menghasilkan sebuah kebaikan.
dan sebuah kebaikan menghasilkan banya kebahagiaan dan berpanenkan pahala.

Terima kasih Penjual Mawar yang jujur.
#Ramadhanbercerita
#Ramadhanberceritaday12
#12Ramadhan1439
#Bengkulu, 28 Mei 2018







Post Comment

Auto Post Signature

Auto Post  Signature