Ramdahan Lamaran
Oleh. Marseli Junita
Cantika menutup rapat-rapat tirai jendela
kamarnya, melarang masuk cahaya terang mentari pagi yang telah tinggi.
"Aku, aku masih lelah menemui
kenyataan bahwa mimpiku kini lebih indah dibandingkan kenyataan." Ucapnya
setiap kali menutup kembali tirai-tirai yang sudah dibuka oleh Anita adiknya
selepas subuh.
Kalau kembali bermalas-malasan.
"Kakak, ayo kita pergi. Mas Satyo
sudah nungguin sejak 5 menit lalu dia datang. Ayoo." Rengek Anita kepada
Cantika.
Cantika masih tak menghiraukan, menutup
kupingnya dengan boneka kesayangan. Tak lama kemudian dering hp bertuliskan Mas
Satyo calling. Mengagetkan lalu bersegera menjawabnya.
"Assalamualaikum, ayo Cantika. Apa
kamu lupa pagi ini untuk membantuku mencarikan cincin."
"Walaikumsalam, gak lupa kok, mas.
Tunggu sebentar, mas. Aku bersiap-siap." Jawab Cantika tanpa salam menutup
telponnya.
"Tuhkan, kakak. Tadi Anita dah ajak
malah cuek sekarang d telpon langsung baru gerak. Gesit gih siap-siap, dah
hampir berjamur nungguin kakak doank." Kesal Anita.
"Iya, bocah. Dah sana kakak siap-siap.
"
Ramadhan tak menghalangi Mas Satyo untuk
bersemangat mempersiapkan acara lamarannya. Habis Ramadhan Lamaran katanya.
Manis sekali memang rencananya yang
direstui Tuhan.
Ini hari ketiga puasa dan hari ketiga juga
Cantika menemaninya mencari dan memilih kira-kira bagus dan pas.
Senyum manis menyapa saat Cantika menemui
Anita dan Mas Satyo.
"Ayo berangkat." Jawab Cantika
dengan balasan senyum terpaksa.
Selama diperjalanan Anita terus
bertanya-tanya kenapa harus skrg siapinnya kenapa gak esok-esok padahal
waktunya masih lama. Namun mas Satyo hanya tertawa dan senyum membuka topik
cerita lain karena bosan Anitapun lelap ketiduran.
Perjalanan lumayan jauh mengingat tempat
yang di tuju pusat kota.
"Nanti pilihin cincin yang bagus ya
kalo bisa yg simple tapi keren gituu."
Pinta mas Satyo manis.
"Kamu yg lamaran kok aku yang nemanin
ya mas, harusnya kan dia calonmu biar sama-sama pas dan gak ribet nantinya."
Jawab Cantika dgn senyuman manis.
"Yah, calonkukan jauh di luar negeri
sana jadi bakal lama kalo nungguin dia menemaniku, lagian aku sudah bilang sama
dia kok dan fine-fine aja kamu yg nemanin aku. Udah saling kenal kamu sama dua
masa gak mau bantu. Dia udah minta tolong kamu jugakan lewat chat." Jelas
mas Satyo.
"Iya, mas iya. Cantika bantuin
kok."
Lagunya Terri berjudul Harusnya pilih aku
mengiringi perjalanan mereka sampai ke pusat perbelanjaan.
Ramdahan yang sungguh sempurna bersama dia
untuknya.
#Fiksi_Mini_Ramadan
#Day4 #OneDayOnePost30HRDC #WritingChallenge30HRDC #30HariRamadhanDalamCerita #bianglalahijrah #RamadhanditengahPandemi
Post Comment
Wih keren mba. Jadi cantika suka ya sama mas satyo? hehe
terima kasih ya. .
nantikan kelanjutan kisahnya ya,, :)
Post a Comment